RAHASIA ARWAHWawancara Suster
Emmanuel dari Medjugorje dengan visionari Maria SimmaSuatu
hari, saya membaca dengan penuh antusias sebuah buku mengenai arwah-arwah di
Api Penyucian. Saya sungguh terpesona karena isinya menyangkut kesaksian-kesaksian
baru-baru ini dan juga menjelaskan dengan baik tentang doktrin-doktrin Gereja
Katolik tentang topik tersebut. Buku itu dikarang oleh Maria Simma, dan
berjudul The Souls in Purgatory Told Me... (Jiwa-jiwa di Api Penyucian
Bercerita Kepada Saya). Segera saya menulis kepada editor yang lantas
memberitahu bahwa Maria Simma masih hidup. Secepatnya saya menghubunginya dan
dia setuju bertemu dengan saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang
banyak!Saya
senang, karena setiap kali saya mendapat kesempatan untuk berbicara atau
berceramah tentang jiwa-jiwa yang malang, saya menemukan bahwa ada rasa
tertarik yang kuat dari para pendengar. Seringkali, mereka memohon saya untuk
bercerita lebih lanjut, mendesak saya lebih jauh, dan bertanya: "Ceritakanlah
lebih mendetail, hal-hal lain tentang jiwa-jiwa ini." Saya melihat
nyatanya bahwa ceramah saya memenuhi kehausan yang vital, kehausan untuk
mengetahui apa yang menunggu kita, masing-masing, setelah kematian.Harus
disebutkan juga disini bahwa topik ini sangat jarang diajarkan lagi di
paroki-paroki maupun dalam katekis, praktisnya tidak dimanapun. Jadi ada
kekosongan besar, boleh dikatakan suatu keacuhan, bahkan kegelisahan terhadap
realitas yang menyangkut hal-hal akhir.Oleh
karena itu buku kecil ini akan membantu untuk menghapuskan kekhawatiran kita
terhadap Api Penyucian tetapi juga mengajarkan kita, semoga, untuk mengerti
rencana Tuhan bagi kita, takdir kita sungguh-sungguh luar biasa, indah, dan
patut mendapat rasa antusiasme kita. Demikian juga, bahwa kita punya kemampuan
selama masih di bumi ini untuk memberikan kebahagiaan bagi arwah orang-orang
yang sudah meninggal, bagi satu hal, dan untuk menemukan kebahagiaan itu bagi
diri kita sendiri juga, dalam hidup kita.Sekarang,
Maria Simma berumur 82 tahun; dia tinggal sendirian di rumah kecil di Sonntag,
sebuah desa yang bersahaja di pegunungan Vorarlberg, Austria, dan disanalah
saya menemuinya.Siapakah
Maria Simma?Seorang
wanita desa yang sejak masa kanak-kanaknya, telah banyak berdoa bagi jiwa-jiwa
di Api Penyucian. Ketika ia berumur 25 tahun, dia diberi karisma yang lain dari
pada yang lain di Gereja, yang sangat langka, yaitu karisma kunjungan oleh
jiwa-jiwa di Api Penyucian. Dia adalah seorang umat Katolik yang taat dan
sangat rendah hati, dan sangat sederhana. Dia diberi banyak dorongan bagi
tugasnya oleh pastor paroki maupun bapa uskup setempat. Meskipun mendapat
karisma yang sifatnya sangat luar biasa, dia hidup dalam kemiskinan. Contohnya,
di kamarnya yang kecil kami hampir sama sekali tidak memiliki ruang gerak di
sekitar kursi-kursi yang diberikan kepada kami...Suatu
karisma yang langka? Ya, tetapi jelas punya akar yang mendalam pada sejarah
Gereja, karena banyak orang kudus baik yang dikanonisasi atau tidak, yang
memiliki karisma serupa. Saya bisa sebutkan contohnya, Santa Gertrude, Santa
Catherine dari Genoa yang banyak menulis tentang Api Penyucian, Maryam dari
Yesus, Santa Margaret Mary dari Paray-le-Monial yang mendapat penglihatan Hati
Kudus, Cure de Ars (Santo John Mary Vianney) yang kudus, Beata Faustina
Kowalska, Santo John Bosco, Beata Maryam dari Betlehem, dan lain-lainnya.
Sebuah buku bisa ditulis tentang topik ini, bahkan saya pikir sudah ada
beberapa buku. Kalau kita memperhatikan dengan seksama ajaran-ajaran para kudus
ini, kita lihat bahwa mereka semua mengatakan hal yang sama; dan Maria Simma
bisa dibilang sekedar menghidupkan kembali kesaksian-kesaksian para kudus
lainnya.Inilah
alasannya mengapa saya tidak ragu-ragu untuk mewawancarainya, karena dia hidup
pada masa yang sama dengan kita, dan bersedia menyediakan waktunya. Bisa anda
bayangkan kalau saya memberondongnya dengan banyak pertanyaan-pertanyaan,
setidaknya hampir semuanya!... Masalahnya adalah dia sama sekali tidak dapat
berbahasa Perancis, dan karenanya saya harus menggunakan seorang penterjemah.Demi
singkatnya dan jelasnya saya akan merangkum beberapa jawaban-jawaban Maria
sedangkan pada kesempatan lain saya menterjemahkan kata-katanya sendiri. Saya
juga akan menambahkan disana sini komentar-komentar saya pribadi. Wawancara dengan Maria SimmaPERTAMA KALINYAMaria, bisakah anda menceritakan kepada
kami bagaimana anda pertama kali dikunjungi oleh arwah dari Api Penyucian?
Ya,
waktu itu tahun 1940. Suatu malam, sekitar jam 3 atau 4 pagi, saya mendengar
seseorang masuk ke dalam kamar tidur saya. Hal itu membuat saya terbangun. Saya
mencari-cari siapa gerangan yang dapat masuk ke dalam kamar tidur saya.Apakah anda ketakutan?Tidak, saya tidak takut sama sekali. Bahkan sewaktu saya masih kecil, ibu
saya mengatakan bahwa saya anak yang spesial karena saya tidak pernah merasa
takut.Jadi, malam itu... ceritakanlah kepada kami!Saya melihat seorang yang sama sekali tidak saya kenal. Dia berjalan bolak
balik secara perlahan. Saya berseru keras kepadanya: "Bagaimana anda dapat
masuk kesini? Pergilah!" Tetapi dia terus berjalan dengan tidak sabar
disekeliling kamar tidur, seolah-olah dia tidak mendengar perkataan saya. Jadi
saya kembali bertanya: "Apa yang sedang anda lakukan?" Tetapi karena
dia tetap tidak memberi jawaban, saya turun dari ranjang dan mencoba
menjamahnya, tetapi saya hanya menjamah udara kosong. Tidak ada apa-apa disana.
Jadi saya kembali ke ranjang, tetapi kembali saya mendengarnya berjalan bolak-balik.
Saya membayangkan bagaimana saya bisa melihat lelaki ini tetapi saya tidak
dapat menjamahnya. Saya bangkit kembali untuk mencoba memegang orang itu dan
menghentikan dia; kembali saya hanya merasakan kekosongan belaka.
Bingung, saya lantas kembali ke ranjang. Dia tidak muncul kembali, tetapi saya
tidak dapat kembali tidur. Hari berikutnya setelah Misa, saya menemui
pembimbing spiritual saya dan menceritakan segalanya kepadanya. Dia berkata
bahwa jika hal ini terulang kembali, saya jangan bertanya, "Siapakah
anda?" melainkan "Apa yang anda inginkan dari saya?"
Malam berikutnya orang tersebut muncul kembali, jelas-jelas orang yang sama.
Saya bertanya kepadanya "Apa yang anda inginkan dari saya?" Dia
menjawab: "Rayakan tiga Misa Kudus bagi saya dan saya akan
dibebaskan."
Jadi saya mengerti bahwa ia adalah arwah di Api Penyucian. Pembimbing spiritual
saya menegaskan hal ini.
Dia juga menasehatkan agar saya jangan mengusir jiwa-jiwa yang malang tersebut,
tetapi menerima mereka dengan segala kemurahan hati apapun yang mereka minta
dari saya.Dan setelah itu, apakah kunjungan-kunjungan itu
berlanjut?Ya. Selama beberapa tahun, hanya ada tiga atau empat arwah, semua di bulan
November. Setelah itu, ada lebih banyak lagi.SEBUAH LUKA-KASIHApa yang diminta oleh arwah-arwah ini
dari anda?Pada umumnya
mereka minta dirayakan Misa-misa Kudus dan seseorang hadir pada Misa-misa
tersebut; mereka meminta supaya doa-doa Rosario diucapkan dan juga agar
seseorang melakukan Perhentian-perhentian Jalan Salib.Pada
saat ini, suatu pertanyaan utama muncul: Sesungguhnya apakah Api Penyucian
tersebut? Saya akan katakan bahwa itu adalah merupakan ciptaan Tuhan yang luar
biasa. Ijinkan saya untuk memberikan anda suatu gambaran dari saya sendiri.
Misalkan suatu ketika sebuah pintu terbuka dan sesosok mahluk muncul, sangat
luar biasa indah, keindahan yang tidak pernah ada di dunia. Anda terpesona,
terpesona oleh mahluk cahaya yang indah ini, terlebih-lebih mahluk tersebut
menunjukkan bahwa ia sangat mengasihi anda - anda tidak pernah membayangkan
kalau anda begitu dikasihi. Anda juga merasakan bahwa anda punya keinginan
besar untuk menjadi satu dengannya. Dan api cintakasih yang menyala dalam hati
anda mendorong anda untuk menyerahkan diri anda kedalam tangannya.Tetapi
tunggu dulu - anda sadar pada saat ini bahwa anda belum mandi selama
berbulan-bulan dan anda bau sekali; hidung anda penuh lendir, rambut anda kotor
dan lengket, ada noda besar di baju anda dan lain sebagainya. Jadi anda berkata
kepada diri sendiri, "Saya tidak bisa memberikan diri saya dengan kondisi
seperti ini. Pertama saya harus pergi dan membersihkan diri: mandi bersih,
lantas saya akan segera kembali."Tetapi
cintakasih yang telah lahir dalam hati anda begitu kuatnya, menyala-nyala,
begitu dahsyat, sehingga penundaan ini demi untuk membersihkan diri ini menjadi
sangat tidak tertahankan. Dan rasa sakit karena absennya anda, meski jika hanya
untuk selama beberapa menit saja, adalah luka yang hebat di dalam hati,
proporsional terhadap intensitas pernyataan cintakasih - ini adalah sebuah
"luka cinta-kasih".Api
Penyucian tepat seperti ini. Sebuah penundaan yang diakibatkan oleh
ketidak-sucian kita sendiri, sebuah penundaan sebelum menerima Tuhan, sebuah
luka cintakasih yang menyebabkan penderitaan yang luar biasa, sebuah penungguan,
sebuah nostalgia cintakasih. Pembakaran inilah tepatnya, kerinduan ini yang
membersihkan kita dari apapun yang masih kotor dalam diri kita. Api Penyucian
adalah suatu tempat keinginan, keinginan yang dahsyat akan Tuhan, kerinduan
akan Tuhan yang telah kita kenal, karena kita telah menyaksikannya, tetapi
dengan siapa kita belum dipersatukan.Sekarang
saya akan menanyakan kepada Maria untuk menjelaskan sebuah poin yang mendasar:Maria, apakah jiwa-jiwa di Api Penyucian
memiliki, setidak-tidaknya, suka cita dan pengharapan di tengah-tengah
penderitaan merekaYa. Tidak ada
arwah yang ingin kembali dari Api Penyucian ke dunia. Mereka memiliki
pengetahuan yang jauh melebihi yang kita miliki. Mereka sungguh tidak dapat
memutuskan untuk kembali ke kegelapan dunia.Disini
kita melihat perbedaan dari penderitaan yang kita kenal di dunia. Di Api
Penyucian, meskipun penderitaan yang dialami oleh jiwa begitu hebatnya, ada
kepastian akan hidup selamanya dengan Tuhan. Ini adalah kepastian yang tidak
tergoyahkan. Kesukacitaannya lebih besar daripada penderitaan. Tidak ada apapun
di bumi yang dapat membuat mereka ingin kembali kesana, dimana seseorang tidak
pernah dapat yakin akan segala sesuatu. Maria, dapatkan anda menceritakan kepada
kami sekarang jikalau Tuhanlah yang mengirimkan arwah seseorang kedalam Api
Penyucian, atau apakah arwah tersebut sendiri yang memutuskan untuk pergi ke
sana?Arwah itu
sendiri yang ingin pergi ke Api Penyucian, demi untuk menjadi murni sebelum
dapat masuk ke Surga.Arwah-arwah
di Api Penyucian menurut pada kehendak Allah sepenuhnya, mereka bersukacita
atas kebaikan, mereka menginginkan yang terbaik bagi kita dan mereka sangat
mengasihi: mereka mengasihi Allah dan mereka juga mengasihi kita. Mereka
dipersatukan dengan sempurna dengan Roh Allah, terang Allah.Maria, pada saat ajal, apakah seseorang melihat
Allah secara sepenuhnya ataukah dengan cara tidak tampak jelas?Dengan cara tidak tampak jelas, tetapi, pada saat yang sama, dengan terang
yang sedemikian rupa sehingga ini cukup untuk menimbulkan kerinduan yang
dahsyat.Sesungguhnya,
terang yang begitu gemilang dibandingkan dengan kegelapan dunia. Dan masih
bukan apa-apa dibandingkan dengan terang seutuhnya yang jiwa akan ketahui
ketika jiwa tersebut tiba di Surga. Disini kita bisa merujuk pada
"pengalaman-pengalaman orang yang nyaris mati." Jiwa seseorang begitu
tertariknya kepada terang ini sehingga sungguh merupakan suatu penderitaan
baginya untuk kembali ke bumi ke dalam tubuhnya setelah pengalaman ini.KEMURAHAN HATI MENEBUS SEJUMLAH DOSA-DOSAMaria, dapatkan anda menceritakan kepada kami apa
peran Bunda Maria terhadap jiwa-jiwa di Api Penyucian?Dia sering datang untuk menghibur mereka dan untuk memberitahu mereka bahwa
mereka telah banyak melakukan hal-hal baik. Dia memberi mereka semangat.Apakah ada hari-hari tertentu dimana Bunda Maria
membebaskan mereka?Diantara semuanya, Hari Natal, Hari Semua Orang Kudus, Hari Jumat Agung,
Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, dan Hari Raya Yesus Naik ke Surga.Maria, mengapa seseorang masuk kedalam Api
Penyucian? Dosa-dosa manakah yang paling membawa ke dalam Api Penyucian?Dosa-dosa terhadap kemurahan hati, terhadap kasih kepada sesama, kebekuan
hati, permusuhan, fitnah, pengrusakan nama baik seseorang - segala hal-hal
semacam ini.Mengatakan hal-hal yang buruk dan fitnah adalah
diantara noda-noda yang terburuk yang membutuhkan pemurnian yang lama?Ya.Disini,
Maria memberi sebuah contoh yang sungguh mengejutkan dia yang ingin saya
ceritakan kepada anda.Dia
telah diminta untuk mencari tahu jikalah seorang wanita dan seorang pria berada
di Api Penyucian.Betapa
terkejutnya mereka yang menanyakan hal tersebut, karena wanita tersebut telah
berada di Surga sedangkan yang pria masih berada di Api Penyucian.
Sesungguhnya, wanita ini meninggal ketika sedang menjalani aborsi, sementara
sang pria seringkali pergi ke gereja dan tampaknya menjalani hidup dengan baik
dan taat.Jadi
Maria mencari informasi lebih jauh, dan berpikir bahwa dia telah salah duga -
tetapi, tidak, ternyata memang benar demikian adanya. Mereka berdua meninggal
pada saat yang bersamaan, tetapi sang wanita sempat bertobat secara mendalam,
dan sangat rendah hati, sementara sang pria seringkali mengkritik semua orang;
dia selalu memprotes dan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain. Inilah
sebabnya mengapa dia berada lama di Api Penyucian. Dan Maria menyimpulkan: "Kita
tidak bisa menilai dari penampilan."Dosa-dosa
lain terhadap kemurahan-hati adalah penolakan kita terhadap orang-orang
tertentu yang tidak kita sukai, penolakan kita untuk berdamai, penolakan kita
untuk memaafkan, dan segala kegetiran yang kita simpan dalam hati.Maria
juga menggambarkan poin ini dengan sebuah contoh yang lain untuk kita pikirkan.
Ini kisah tentang seorang wanita yang sangat ia kenal. Wanita ini meninggal dan
berada di Api Penyucian, di Api Penyucian yang paling mengerikan, dengan
kesengsaraan yang paling hebat. Dan ketika dia datang untuk menemui Maria, dia
menjelaskan mengapa sebabnya: dia mempunyai seorang teman wanita; diantara
mereka muncul suatu permusuhan yang hebat, yang disebabkan oleh dirinya
sendiri. Dia telah memelihara permusuhan ini tahun demi tahun, meskipun
sahabatnya telah berulang-kali meminta untuk berdamai, untuk kembali
bersahabat. Tetapi setiap kali dia menolak. Ketika dia jatuh sakit parah, dia
terus menutup hatinya, menolak berdamai yang ditawarkan oleh kawannya, sampai
kematiannya. Saya percaya contoh ini adalah contoh yang penting mengenai
kebencian yang dipelihara. Dan kata-kata kita sendiri juga, bisa merusak: kita
tidak akan pernah bisa menekankan betapa suatu kata yang kritis atau pahit bisa
sungguh-sungguh membunuh - tetapi juga, sebaliknya, betapa sebuah kata bisa
menyembuhkan.Maria, harap ceritakan kepada kami: siapakah
orang-orang yang punya kesempatan terbesar untuk langsung masuk ke Surga?Mereka yang mempunyai hati yang baik terhadap semua orang. Cintakasih
menebus sejumlah besar dosa-dosa.Ya,
Santo Paulus sendiri mengatakan hal ini!Apakah cara-cara yang bisa kita lakukan di dunia
untuk menghindari Api Penyucian dan langsung masuk ke Surga?Kita harus melakukan banyak hal bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian, oleh karena
mereka menolong kita pada gilirannya. Kita harus memiliki banyak kerendahan
hati; ini adalah senjata terbesar melawan kejahatan, melawan Yang Jahat.
Kerendahan hati mengusir kejahatan.Saya
tidak bisa menghindar untuk menceritakan sebuah kesaksian yang sangat indah
oleh Father Berlioux (yang menulis sebuah buku yang bagus tentang jiwa-jiwa di
Api Penyucian), mengenai bantuan yang diberikan oleh jiwa-jiwa ini terhadap
orang-orang yang membebaskan mereka melalui doa-doa dan pengorbanan mereka.Dia
mengisahkan tentang seorang yang membaktikan dirinya demi jiwa-jiwa yang
malang, dimana dia telah mengkonsekrasikan hidupnya demi membantu membebaskan
mereka."Pada
saat menjelang ajalnya, wanita ini diserang dengan ganas oleh iblis yang
melihat dia lepas dari cengkeramannya. Tampaknya seluruh jurang bersatu melawan
dia, mengelilinginya dengan pasukan neraka.
Wanita yang menjelang ajal ini memberontak dengan susah payah untuk beberapa
waktu ketika tiba-tiba dia melihat masuk kedalam apartmentnya sejumlah
arwah-arwah tak dikenal yang bercahaya menyilaukan indah, yang membuat iblis
melarikan diri dan, mendekati ranjang wanita tersebut, berbicara kepadanya
dengan dukungan semangat surgawi dan penghiburan. Dengan tarikan nafasnya
terakhir wanita itu bertanya, dengan penuh sukacita, dia menangis: 'Siapakah
kalian? Siapakah kalian, oh, kalian yang sangat baik terhadap saya?'
"Para pengunjung yang baik hati tersebut menjawab: 'Kami adalah penghuni
Surga, yang atas pertolonganmu telah dipimpin kedalam Kebahagian Surgawi. Dan
kami pada gilirannya datang dengan penuh rasa terima kasih untuk menolong anda
menyeberangi batas kekekalan dan menyelamatkan anda dari tempat yang sengsara
ini untuk membawamu kedalam sukacita Kota yang Kudus.'
"Atas kata-kata tersebut, sebuah senyuman muncul pada wajah wanita yang
sekarat tersebut, matanya menutup dan diapun tertidur dalam damai Tuhan Yesus.
Jiwanya, murni seperti merpati, dipersembahkan kepada Raja segala raja,
mendapat banyak pelindung dan pembela sebanyak jiwa-jiwa yang telah ia tolong
dulunya, dan ia layak atas kemuliaan, ia masuk dengan kemenangan,
ditengah-tengah sorak dan berkat dari mereka yang telah ia tolong bebaskan dari
Api Penyucian. Semoga kita, suatu hari, mendapat kebahagiaan yang serupa."Jiwa-jiwa
yang dibebaskan atas pertolongan doa-doa kita sangat berterima kasih: mereka
menolong kita dalam hidup kita; bisa kita rasakan. Saya dengan tegas
merekomendasikan supaya anda mengalaminya sendiri! Mereka sungguh-sungguh
menolong kita; mereka tahu kebutuhan-kebutuhan kita dan memintakan banyak
rahmat bagi kita.Maria, saya memikirkan tentang Pencuri yang
Bertobat yang berada di sebelah Yesus di Salib. Saya sungguh ingin mengetahui
apakah yang dilakukannya sehingga Yesus menjanjikannya bahwa hari itu juga
seterusnya dia akan berada di dalam Kerajaan bersama Dia?Pencuri itu dengan rendah hati menerima penderitaannya, mengatakan bahwa hal
itu adil. Dan dia menyemangati pencuri yang satunya lagi untuk menerima
penderitaannya juga. Dia takut akan Allah, yang berarti memiliki kerendahan
hati.Suatu
contoh lain yang bagus dikisahkan oleh Maria Simma menunjukkan betapa sebuah
tindakan yang baik menebus sebuah hidup yang penuh dosa. Mari dengarkan dari
Maria sendiri:"Saya
kenal seorang lelaki muda yang kira-kira berumur 20 tahun, di desa yang
berdekatan. Desa tempat tinggal orang ini telah ditimpa bencana serentetan
tanah longsor yang telah membunuh sejumlah besar penduduk.
"Suatu malam, orang muda ini berada di rumah orang-tuanya ketika dia
mendengar tanah longsor tepat di sebelah rumahnya. Dia mendengar
jeritan-jeritan yang memekakkan, menyayat hati, 'Selamatkan kami! Datanglah,
selamatkanlah kami! Kami terjebak di bawah longsoran ini!'
"Melompat, bangkitlah dia dari ranjangnya dan tergesa-gesa turun ke bawah
untuk menyelamatkan orang-orang ini. Ibunya telah mendengar jeritan-jeritan
tersebut dan mencegahnya untuk pergi; dia menghalang di depan pintu dan berkata
'Tidak! Biarkan orang-orang lain yang menolong mereka, jangan selalu kita!
Terlalu berbahaya di luar, saya tidak ingin ada lagi yang meninggal!' Tetapi
dia, karena telah terdorong oleh jeritan-jeritan ini, sungguh ingin menolong
orang-orang tersebut; dia mendorong ibunya kesamping. Dia berkata: 'Ya! Saya
pergi, saya tidak dapat membiarkan mereka mati seperti ini!' Dia keluar, dan
lantas dia sendiri di tengah jalan, tertimbun tanah longsor dan mati terbunuh.
"Tiga hari setelah kematiannya, dia datang untuk mengunjungi saya, pada
malam hari, dan dia berkata kepada saya: 'Rayakanlah tiga Misa Kudus untuk
saya; olehnya, saya akan dibebaskan dari Api Penyucian.' Saya pergi untuk
memberitahu sanak keluarga dan teman-temannya; mereka tercengang ketika
mengetahui bahwa hanya setelah tiga kali Misa Kudus, dia akan dibebaskan dari
Api Penyucian. Sahabat-sahabatnya berkata: 'Oh, saya tidak akan ingin untuk
menjadi dirinya pada saat kematian, jika anda tahu hal-hal buruk yang telah dia
lakukan selama ini!'
"Tetapi orang muda ini berkata kepada saya: 'Anda tahu, saya telah
melakukan tindakan kasih yang tulus dengan membahayakan diri saya sendiri demi
orang-orang tersebut; atas hal inilah Tuhan menerima saya begitu cepat kedalam
SurgaNya. Ya, belaskasihan menebus sejumlah besar dosa-dosa...'"Kisah
ini menunjukkan kepada kita bahwa belaskasihan, satu tindakan kasih yang
diberikan secara cuma-cuma, telah cukup untuk memurnikan jiwa orang muda ini
dari kehidupan yang immoral; dan Tuhan Yesus telah mempergunakan sebaik-baiknya
dari satu saat cintakasih tersebut. Maria bahkan menambahkan bahwa orang muda
ini tidak akan pernah lagi mendapat kesempatan untuk mempersembahkan tindakan
kasih yang sedemikian besar, dan bisa bertambah buruk. Tuhan dalam
belaskasihNya, mengambil nyawa orang tersebut ketika ia muncul di hadapan Allah
pada kondisinya yang terbaik, terbersih, oleh karena tindakan kasih tersebut.Sangat
penting kiranya, pada saat menjelang ajal, untuk menyerahkan diri kepada
kehendak Allah.Maria
mengatakan kepada saya tentang kasus seorang ibu atas empat anak yang menjelang
ajal. Bukannya memberontak dan khawatir, dia berkata kepada Tuhan: "Saya
menerima ajal, sepanjang itu adalah kehendakMu, dan saya akan menaruh nyawa
saya ke dalam tanganMu. Saya mempercayakan anak-anak saya kepadaMu dan saya
tahu bahwa Engkau akan menjaga mereka."Maria
berkata bahwa, karena kepercayaannya yang besar terhadap Tuhan, wanita ini
langsung masuk ke Surga dan terhindar dari Api Penyucian.Oleh
karena itu, kita sungguh dapat mengatakan bahwa kasih, kerendahan hati, dan
menurut pada kehendak Allah adalah tiga kunci emas untuk dapat langsung masuk
ke Surga.RAYAKAN MISA BAGI MEREKAMaria, dapatkah anda sekarang memberitahukan kami
cara-cara apa yang paling efektif untuk membantu membebaskan arwah-arwah dari
Api Penyucian?Cara yang paling efisien adalah melalui Misa KudusMengapa Misa Kudus?Karena itulah Yesus Kristus sendiri yang menawarkan diriNya karena kasih
terhadap kita. Adalah kurban Yesus sendiri kepada Allah, kurban yang paling
indah. Imam adalah wakil Allah, tetapi itulah Allah sendiri yang
mempersembahkan diriNya sendiri dan mengurbankan diriNya sendiri bagi kita.
Manfaat Misa bagi orang yang telah meninggal bahkan lebih besar bagi mereka
yang sangat menghargai Misa Kudus selama hidup mereka. Jika mereka menghadiri
Misa Kudus dan merayakan dengan segenap hati mereka, jika mereka pergi ke Misa
harian - sesuai dengan waktu yang tersedia bagi mereka - mereka mendapatkan manfaat
yang besar dari Misa-misa Kudus yang dirayakan bagi mereka. Disinipun,
seseorang menuai apa yang telah mereka taburkan.Arwah
di Api Penyucian melihat dengan sangat jelas pada hari penguburannya jika kita
sungguh-sungguh berdoa baginya atau jika kita hanya sekedar hadir untuk
menunjukkan kita ada disana. Jiwa-jiwa yang malang berkata bahwa air mata tidak
ada manfaatnya bagi mereka, hanya doa-doa. Seringkali mereka mengeluh bahwa
orang-orang pergi ke pemakaman tanpa mengucapkan sepatah doapun kepada Tuhan,
tetapi mengeluarkan banyak air mata; ini tiada manfaatnya!Mengenai
Misa Kudus, saya akan mengutip sebuah contoh yang indah oleh Santo John Mary
Vianney (dikenal dengan julukan: Cure de Ars) kepada umat parokinya. Dia
berkata:"Anak-anakku,
seorang imam yang baik bersedih kehilangan seorang kawan yang sangat
dikasihinya, dan dia banyak berdoa demi peristirahatan jiwanya."Suatu
hari, Allah menunjukkan kepadanya bahwa sahabatnya berada di Api Penyucian dan
sangat menderita. Imam yang suci ini percaya bahwa dia tidak dapat melakukan
yang lebih baik selain mempersembahkan Kurban Kudus dari Misa bagi sahabatnya
yang baik yang telah meninggal. Pada saat konsekrasi, dia mengambil roti
diantara jari-jarinya dan berkata 'Bapa Yang Kudus dan Kekal, marilah kita
membuat suatu pertukaran. Engkau memegang nyawa sahabat saya yang berada di Api
Penyucian, dan saya memegang Tubuh PuteraMu dalam tangan saya. Baiklah, Bapa
yang baik dan penuh belas kasih, bebaskanlah sahabat saya dan saya
mempersembahkan kepadaMu PuteraMu dengan segenap wafatNya dan SengsaraNya.'
"Permintaan itu dijawab. Sesungguhnya, pada saat ia mengangkat roti
tersebut, dia melihat arwah sahabatnya, bersinar dalam kemuliaan, naik ke
Surga; Tuhan telah menerima pertukaran tersebut.
"Anak-anakku, ketika kita ingin membebaskan dari Api Penyucian arwah orang
yang kita kasihi, marilah kita lakukan hal yang sama: marilah kita persembahkan
kepada Tuhan, melalui Kurban KudusNya, PuteraNya yang terkasih dengan segenap
wafatNya dan SengsaraNya. Dia tidak akan menolak kita apapun."JANGAN SIA-SIAKAN PENDERITAANMU DI DUNIAAda
cara-cara lain, sangat bermanfaat, untuk menolong jiwa-jiwa yang malang:
persembahan penderitaan-penderitaan kita, penitensi kita, seperti berpuasa,
pengorbanan-pengorbanan pribadi lainnya - dan tentunya penderitaan yang tidak
disengaja seperti penyakit.Maria, anda telah seringkali diajak untuk menderita
bagi jiwa-jiwa yang malang, demi untuk membebaskan mereka. Dapatkah anda
ceritakan kepada kami apa yang telah anda alami dan lakukan selama saat-saat
tersebut?Pertama kalinya, satu arwah meminta saya jika saya tidak berkeberatan
menderita secara fisik selama tiga jam bagi nya, dan bahwa setelah itu saya
bisa kembali bekerja. Saya berkata kepada diri sendiri: "Jika itu berakhir
setelah tiga jam, saya bisa menerimanya." Selama tiga jam tersebut, saya
mendapat kesan bahwa rasanya seperti tiga hari, betapa sengsaranya. Tetapi pada
akhirnya, saya melihat jam saya dan saya melihat bahwa hal itu cuma berlangsung
selama tiga jam saja. Arwah wanita tersebut mengatakan bahwa dengan menerima
penderitaan dengan penuh kasih selama tiga jam, saya telah menyelamatkan dia
dari dua puluh tahun di Api Penyucian!Ya, tetapi mengapa anda hanya menderita untuk tiga
jam untuk menghindari dua puluh tahun Api Penyucian? Apa yang menyebabkan
penderitaan anda sehingga bernilai lebih?Karena penderitaan di bumi tidak sama nilainya. Di dunia, ketika kita
menderita, kita bisa tumbuh dalam kasih, kita bisa mendapatkan manfaat, yang
tidak sama dengan penderitaan di Api Penyucian. Di Api Penyucian, penderitaan
cuma untuk memurnikan kita dari dosa. Di dunia, kita memiliki segala rahmat.
Kita punya kebebasan untuk memilih.Semua
ini sungguh menimbulkan semangat karena memberikan arti yang luar biasa bagi
penderita-penderitaan kita; penderitaan yang dipersembahkan, secara sengaja
atau tidak disengaja, bahkan pengorbanan kecil yang kita buat, penderitaan
maupun penyakit, kemalangan, kegagalan... jika kita menjalaninya dengan sabar,
jika kita menerimanya dengan rendah hati, maka penderitaan-penderitaan ini
dapat memiliki kuasa yang tidak diketahui sebelumnya, untuk menolong banyak
jiwa.Hal
terbaik untuk dilakukan, Maria berkata, adalah mempersatukan penderitaan kita
dengan sengsara Yesus, dengan menaruhnya ke dalam tangan Maria. Dia adalah
satu-satunya yang tahu bagaimana menggunakannya secara terbaik, karena
seringkali kita sendiri tidak mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang paling
penting di sekeliling kita.Segala
ini, tentunya, Maria akan memberikan kembali kepada kita pada saat menjelang
ajal.Anda
lihat, penderitaan-penderitaan yang dipersembahkan ini akan menjadi harta kita
yang paling berharga di dunia yang akan datang. Kita harus saling mengingatkan
satu sama lain tentang ini dan saling memberi semangat satu sama lain ketika
kita menderita.DAN JANGAN BERDOA DENGAN SETENGAH HATISalah
satu cara lain yang efektif, Maria berkata, adalah dengan melakukan Perhentian Jalan Salib, karena dengan
merenungkan sengsara Yesus, kita mulai sedikit demi sedikit membenci dosa, dan
menginginkan keselamatan bagi semua orang. Dan kecenderungan hati ini membawa
kelegaan besar kepada arwah-arwah di Api Penyucian.Perhentian
Jalan Salib juga membawa kita kepada pertobatan; kita mulai bertobat ketika
menghadapi dosa.Poin
lainnya, sangat menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian, adalah mengucapkan doa Rosario, seluruh 15 misteri/peristiwa,
demi orang-orang yang sudah meninggal. Melalui rosario, banyak jiwa-jiwa
dibebaskan dari Api Penyucian setiap tahunnya; harus disebutkan pula disini
bahwa adalah Maria, Bunda Allah sendiri yang datang ke Api Penyucian untuk
membebaskan jiwa-jiwa. Ini sangatlah indah karena jiwa-jiwa di Api Penyucian
memanggil Bunda Maria dengan sebutan "Bunda Belaskasih."Arwah-arwah
juga memberitahu Maria bahwa indulgensi
memiliki nilai yang tinggi bagi pembebasan mereka. Sungguh kejam untuk tidak
menggunakan kekayaan ini yang direkomendasikan oleh Gereja bagi kebaikan
jiwa-jiwa. Topik mengenai indulgensi akan terlalu panjang untuk dijelaskan
disini, tetapi saya dapat merujuk pada naskah yang bagus yang ditulis oleh Paus
Paulus VI di tahun 1968 tentang topik ini. Anda dapat bertanya kepada pastor
paroki mengenainya, atau mencarinya di toko buku religius setempat.Oleh
karena itu, kita dapat mengatakan bahwa cara yang bagus untuk menolong arwah-arwah
di Api Penyucian adalah pada umumnya berdoa; segala jenis doa. Saya ingin
memberikan anda suatu kesaksian oleh Hermann Cohen, seorang seniman Yahudi yang
menjadi Katolik pada tahun 1864 dan sangat menghormati Ekaristi. Dia
meninggalkan kehidupan duniawi dan bergabung dengan suatu tarekat religius yang
sangat ketat; dia sering melakukan adorasi terhadap Sakramen Mahakudus yang
sangat ia hormati. Selama adorasi, dia memohon Tuhan Yesus agar meng-Katolik-an
ibunya yang sangat dicintainya. Tetapi, ibunya meninggal tanpa pernah menjadi
Katolik. Sehingga Hermann, yang sangat berduka, tersungkur di hadapan Sakramen
Mahakudus, dengan kesedihan yang mendalam, dan berdoa: "Tuhan Yesus, aku
berhutang segalanya kepadamu, memang benar demikian. Tetapi apa yang pernah aku
tolak dariMu? Masa mudaku, harapan-harapanku di dunia, kesejahteraanku,
kebahagiaan dari sebuah keluarga, istirahat - mungkin layak untuk didapat -
semua dikorbankan segera setelah Engkau memanggil aku. Dan Engkau, ya Tuhan,
Kebaikan Abadi, yang berjanji untuk memberikan seratus kali lipat, Engkau telah
menolak jiwa ibuku. Ya Tuhanku, aku menyerah pada kemartiran ini, aku akan
berhenti berkeluh-kesah." Dia menyerukan kemalangan hatinya.
Sekonyong-konyong, suatu suara yang misterius terdengar olehnya:"Manusia yang kecil imannya! Ibumu telah diselamatkan. Ketahuilah bahwa
doa sangat besar kuasanya ketika Aku hadir. Aku menghimpun semua doa-doa yang
telah engkau alamatkan kepadaKu demi untuk ibumu, dan Kasih Allah
menghantarkannya pada saat menjelang ajalnya.
"Pada saat ajalnya, Aku datang kepadanya; ibumu melihat Aku dan berseru:
'Tuhanku ya Allahku!' Bersukacitalah, ibumu telah terhindar dari kutukan abadi
dan puji syukur yang dipanjatkan dengan rajin akan segera membebaskan arwahnya
dari belenggu Api Penyucian."Dan
kita tahu bahwa Father Hermann Cohen, segera setelah itu, mengetahui melalui
penampakan yang kedua bahwa ibunya telah diangkat ke Surga.Saya
sangat merekomendasikan juga doa-doa Santa Bridget dari Swedia, yang paling
direkomendasikan bagi jiwa-jiwa yang malang.Bisa
saya tambahkan satu hal penting: arwah-arwah di Api Penyucian tidak bisa lagi
melakukan sesuatu bagi dirinya sendiri; mereka sama sekali tergantung pada
kita. Jika kita tidak berdoa bagi mereka, mereka sama sekali ditelantarkan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari kuasa yang sangat besar, kuasa
luar biasa yang kita masing-masing miliki untuk membebaskan jiwa-jiwa yang
menderita ini.Kita
tidak akan berpikir dua kali untuk menyelamatkan seorang anak yang jatuh dari
pohon dan terluka. Tentunya kita akan melakukan apapun baginya. Jadi dengan
cara yang sama, kita harus memberi perhatian yang besar kepada jiwa-jiwa ini,
yang mengharapkan segalanya dari kita, bahkan pengorbanan yang terkecil
sekalipun, berharap setidak-tidaknya doa-doa kita, untuk membebaskan mereka
dari kesengsaraan. Dan ini mungkin cara terbaik untuk belajar bermurah hati.Saya
berpikir, sebagai contohnya , tentang kebaikan hati Orang Samaria dalam kitab
Injil, kepada lelaki yang tergeletak setengah mati di pinggir jalan karena
luka-luka pendarahan pada tubuhnya. Lelaki ini bergantung total kepada kebaikan
hati orang-orang yang lewat.Maria, mengapa seseorang tidak lagi bisa
mendapatkan upah di Api Penyucian seperti ketika masih di dunia?Karena pada
saat ajal, kesempatan untuk mendapatkan upah sudah selesai. Selama kita masih
hidup di dunia, kita dapat memperbaiki keburukan yang telah kita lakukan.
Arwah-arwah di Api Penyucian 'iri hati' atas kesempatan yang kita miliki ini.
Bahkan para malaikatpun cemburu kepada kita, karena kita punya kesempatan untuk
bertumbuh selama kita masih ada di dunia.Tetapi seringkali penderitaan dalam hidup kita
membawa pada pemberontakan (terhadap Tuhan) dan sangat sulit bagi kita untuk
menerima dan menjalaninya. Bagaimana kita dapat menjalani penderitaan supaya
lantas berbuah?Penderitaan
adalah bukti terbesar atas kasih Allah, dan jika kita mempersembahkannya dengan
baik maka melalui penderitaan-penderitaan itu kita dapat memenangkan banyak
jiwa-jiwa.Tetapi bagaimana kita dapat menerima penderitaan
sebagai suatu karunia dan bukan sebagai suatu hukuman (seperti seringkali
demikian), atau sebagai pemurnian?Kita harus
memberikan segalanya kepada Bunda Maria. Dialah yang tahu terbaik siapa yang
membutuhkan apa dan penderitaan apa demi untuk diselamatkan.Tentang
topik penderitaan, saya ingin menghubungkan dengan suatu kesaksian luar biasa
yang diceritakan oleh Maria. Waktu itu tahun 1954, dan serentetan tanah longsor
yang mematikan telah menimpa sebuah pedesaan yang berdekatan dengan desa tempat
tinggal Maria. Berikutnya, berkali-kali bencana tanah longsor telah terjadi,
tetapi longsoran itu telah berhenti di tengah jalan, dengan cara yang mukjijat,
sebelum mencapai desa tersebut, sehingga tidak ada kerusakan.Arwah-arwah
menjelaskan bahwa di desa ini telah meninggal seorang wanita yang telah lama
menderita sakit dan tidak mendapat perawatan yang semestinya; dia telah sangat
menderita selama tiga puluh tahun. Dan dia telah mempersembahkan segala
penderitaannya demi untuk desa tempat tinggalnya.Arwah-arwah
menjelaskan kepada Maria bahwa berkat kurban wanita ini sehingga pedesaan itu
telah diselamatkan dari bencana tertimbun tanah longsor.Dia
telah menjalani penderitaannya dengan sabar. Maria berkata bahwa jika wanita
itu sehat-sehat saja, desa tersebut tidak akan selamat. Dia menambahkan bahwa
penderitaan yang dijalani dengan kesabaran dapat menyelamatkan lebih banyak
jiwa-jiwa daripada doa (tetapi doa membantu kita tabah dalam penderitaan).Kita
semestinya tidak selalu menganggap penderitaan sebagai hukuman. Penderitaan
dapat diterima sebagai penebusan dosa tidak hanya bagi diri kita sendiri tetapi
terutama bagi orang lain. Yesus Kristus sama sekali tidak bersalah dan Dia yang
paling menderita sebagai penebusan dosa-dosa kita.Hanya
di Surga kita akan mengetahui segala yang telah kita dapat melalui sabar
menderita dalam persatuan dengan kesengsaraan Kristus.Maria, apakah jiwa-jiwa di Api Penyucian
memberontak ketika dihadapkan dengan penderitaan mereka?Tidak! Mereka
ingin menyucikan dirinya sendiri; mereka menyadari bahwa hal itu perlu.PADA SAAT KEMATIANApakah peran penyesalan atau pertobatan pada saat
kematian?Penyesalan
sangat penting. Dosa-dosa diampuni, pada tiap kasus, tetapi akibat dari
dosa-dosa tetap ada. Jika seseorang berkeinginan untuk menerima indulgensi
penuh pada saat kematian - maksudnya langsung masuk ke sorga - arwahnya harus
bebas dari segala keterikatan.Disini
saya ingin bercerita tentang suatu kesaksian yang sangat penting yang diberikan
oleh Maria. Dia telah diminta untuk mencari tahu tentang seorang wanita yang
dianggap kerabatnya telah masuk neraka, karena dia telah menjalani hidupnya
dengan penuh dosa. Dia mendapat kecelakaan, jatuh dari kereta, dan meninggal
karenanya. Arwah seseorang memberitahu Maria bahwa wanita ini telah
diselamatkan, diselamatkan dari Neraka, karena pada saat kematiannya, dia
berkata kepada Tuhan: "Engkau benar, dengan mengambil nyawaku, karena
dengan demikian aku tidak lagi dapat menghinaMu." Dan ini menghapus segala
dosa-dosanya. Contoh ini sangat menyolok, karena menunjukkan bahwa satu detik
kerendahan hati, pertobatan pada saat kematian, bisa menyelamatkan kita. Ini
tidak berarti bahwa dia tidak masuk ke dalam Api Penyucian, tetapi dia telah
terhindar dari Neraka yang mungkin layak diterimanya karena kenajisannya.Maria, saya ingin bertanya kepadamu: pada saat
kematian, apakah ada waktu dimana jiwa masih memiliki kesempatan untuk kembali
kepada Tuhan, bahkan setelah kehidupan yang penuh dosa, sebelum masuk dalam
keabadian - saat antara menjelang kematian dan kematian sebenarnya?Ya, ya, Tuhan
memberikan beberapa menit bagi tiap orang untuk menyesali dosa-dosanya dan
memutuskan: saya menerima atau saya tidak menerima untuk menghadap Allah.
Disana, kita melihat sebuah film dari kehidupan kita. Saya mengenal seorang
pria yang percaya kepada ajaran-ajaran Gereja, tapi tidak terhadap kehidupan
kekal. Suatu hari, dia sakit keras, dan menderita koma. Dia melihat dirinya
sendiri dalam suatu ruangan dengan sebilah papan dimana semua
perbuatan-perbuatannya dituliskan, baik yang baik maupun yang buruk. Lantas
papan itu menghilang beserta dinding-dinding ruangan, dan betapa indahnya.
Lantas dia terbangun dari koma dan memutuskan untuk merubah hidupnya.Ini
sangat mirip dengan kesaksian-kesaksian dari "pengalaman
nyaris-mati"; pengalaman cahaya supernatural sedemikian sehingga
orang-orang tersebut tidak dapat lagi hidup seperti gaya hidup mereka sebelumnya.Maria, pada saat kematian, apakah Allah
memperlihatkan diriNya dengan intensitas yang sama kepada semua jiwa-jiwa?Masing-masing
diberikan pengetahuan akan kehidupannya dan juga kesengsaraan-kesengsaraan yang
akan datang; tetapi tidak sama bagi setiap orang. Intensitas penampakan Allah
tergantung pada masing-masing hidup seseorang.Maria, apakah iblis diperbolehkan untuk menyerang
kita pada saat kematian?Ya, tetapi
manusia juga memiliki karunia untuk menolaknya, untuk mengusirnya pergi. Jadi,
jika manusia tidak menginginkan apapun dari iblis, maka iblis tidak dapat
melakukan apa-apa.Itu berita yang bagus! Ketika seseorang menyadari
bahwa dia akan segera meninggal, apakah cara terbaik baginya untuk
bersiap-siap?Menyerahkan
dirinya secara total kepada Tuhan. Persembahkan segala kesengsaraannya.
Bergembiralah sepenuhnya dalam Tuhan.Dan sikap apa yang mesti kita miliki didepan
seseorang yang akan segera meninggal? Apakah yang dapat dilakukan seseorang
bagi orang tersebut?Berdoalah dengan tekun! Persiapkanlah dia untuk kematian; seseorang harus
mengatakan kebenaran.Maria, nasihat apa yang anda berikan kepada
siapapun yang ingin menjadi santa/santo di dunia ini?Bersikap sangat
rendah hati. Kita tidak boleh memikirkan diri kita sendiri semata-mata.
Kesombongan adalah jebakan iblis yang terbesar.Maria, harap beritahu kami: dapatkah seseorang
meminta kepada Tuhan agar bisa menjalani Api Penyucian di dunia, agar tidak
perlu lagi melaluinya setelah kematian?Ya. Saya
mengenal seorang imam dan seorang wanita muda yang keduanya menderita penyakit
TBC dan dirawat di rumah sakit. Wanita muda itu berkata kepada sang imam:
"Marilah minta kepada Tuhan agar dapat menderita di dunia sebanyak mungkin
agar dapat langsung masuk ke Surga."
Sang imam menjawab bahwa dirinya sendiri tidak berani untuk memintanya. Di
dekat mereka ada seorang Suster anggota tarekat yang mendengar segala
percakapan tersebut. Sang wanita muda meninggal lebih dahulu, sang imam
meninggal kemudian, dan arwah sang imam menampakkan diri kepada Suster tersebut
sambil berkata: "Jika saja saya memiliki kepercayaan yang sama besar
dengan wanita muda tersebut, saya juga pasti telah langsung masuk Surga."Terima kasih, Maria, atas kesaksian yang indah ini.Pada
saat ini, Maria meminta untuk istirahat selama lima menit, karena dia harus
pergi dan memberi makan ayam-ayamnya... Tetapi saat dia kembali, kami
melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan kami.PARA "PENGHUNI" API PENYUCIANMaria, apakah ada tingkat-tingkat yang berbeda di
Api Penyucian?Ya, ada perbedaan tingkat yang besar atas kesengsaraan moral. Setiap arwah
punya kesengsaraan yang tersendiri; ada banyak tingkat-tingkat.Apakah jiwa-jiwa yang malang ini tahu apa yang
terjadi di dunia?Ya, tidak segalanya, tetapi banyak hal.Apakah arwah-arwah ini memberitahu anda apa yang
akan terjadi, kadang-kadang?Mereka hanya
mengatakan bahwa "ada sesuatu di depan pintu", tetapi mereka tidak
mengatakan apakah itu. Mereka hanya mengatakan apa yang perlu bagi pertobatan
orang-orang.Maria, apakah penderitaan di Api Penyucian lebih
menyakitkan daripada rasa sakit yang paling dahsyat dari penderitaan di dunia?Ya, tetapi
dengan cara yang simbolis. Lebih terasa menyakitkan di dalam jiwa.Baiklah, saya rasa sangat sulit untuk dijelaskan...
Apakah Yesus sendiri datang ke Api Penyucian?Tidak satupun
arwah pernah mengatakan demikian kepada saya. Adalah Bunda Maria yang datang.
Suatu ketika saya menanyakan kepada satu arwah jika ia dapat pergi mencari
arwah orang lain, dimana saya telah diminta untuk mencari tahu mengenainya.
Arwah tersebut menjawab: "Bukan, adalah Bunda Belaskasih (Bunda Maria)
yang memberitahu kami mengenainya."
Demikian juga, jiwa-jiwa di Surga tidak datang ke Api Penyucian. Di lain pihak,
para malaikat berada disana: Santo Michael... dan setiap arwah memiliki
malaikat pendamping bersamanya.Fantastis! Para malaikat bersama kita... Tetapi apa
yang mereka lakukan di Api Penyucian?Mereka
mengurangi kesengsaraan dan memberikan penghiburan. Para arwah bahkan dapat
melihat mereka.Luar biasa! Kalau ini berlangsung terus, Maria,
anda hampir membuat saya ingin pergi ke Api Penyucian, dengan segala
cerita-cerita mengenai malaikat! Pertanyaan lainnya: anda tahu, banyak orang
masa kini percaya terhadap reinkarnasi. Apa yang diceritakan oleh arwah-arwah
kepada anda tentang topik ini?Para arwah
mengatakan bahwa Allah hanya memberikan satu kali kehidupan.Tetapi sementara orang akan berkarta bahwa satu
kali hidup saja tidak cukup untuk mengenal Allah, dan untuk memiliki cukup
waktu untuk sungguh bertobat, itu tidak adil. Apa jawaban anda terhadap mereka?Semua orang
memiliki iman interior (hati nurani); bahkan meskipun mereka tidak
mempraktekkan, mereka mengakui Allah secara implisit. Seseorang yang tidak
percaya - sungguh tidak ada! Setiap jiwa memiliki hati nurani untuk mengenali
yang baik dan jahat, sebuah hati nurani yang diberikan oleh Allah, sebuah
pengetahuan internal - dalam derajat-derajat yang berbeda, tentunya, tetapi
masing-masing tahu untuk membedakan yang baik dari yang jahat. Dengan hati
nurani ini, setiap jiwa dapat menjadi mulia.Apa yang terjadi kepada orang-orang yang bunuh
diri? Apakah anda pernah dikunjungi oleh orang-orang ini?Sampai saat
ini, saya tidak pernah menemui kasus bunuh diri yang masuk neraka - ini tidak
berarti, tentunya, bahwa hal itu tidak terjadi - tetapi seringkali, arwah-arwah
memberitahu saya bahwa pihak yang paling bersalah adalah mereka yang ada di
sekeliling orang yang bunuh diri, ketika mereka tidak peduli atau menyebarkan
fitnah.Pada
saat ini, saya menanyakan Maria jika arwah-arwah tersebut menyesal telah
melakukan bunuh diri. Dia menjawab ya benar. Seringkali bunuh diri disebabkan
karena suatu penyakit.Para
arwah tersebut menyesali perbuatan mereka karena, sebagaimana mereka melihat
hal-hal dalam terang Allah, mereka mengerti dalam sekejap segala rahmat yang
tersedia bagi mereka selama sisa hidup mereka di dunia - dan mereka sungguh
melihat masa hidup ini yang tersisa bagi mereka, kadang-kadang berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun - dan mereka juga melihat semua orang-orang yang
dapat mereka tolong dengan mempersembahkan sisa hidup mereka kepada Allah. Pada
akhirnya, apa yang paling menyakiti mereka adalah melihat kebaikan yang tadinya
dapat mereka lakukan tetapi tidak dilakukan karena mereka telah mengambil jalan
pintas mengakhiri hidup mereka. Tetapi jika penyebabnya adalah penyakit, Tuhan
mempertimbangkan hal ini tentunya.Maria, apakah anda pernah dikunjungi oleh
arwah-arwah yang "merusak diri sendiri", dengan obat-obat bius,
overdosis, contohnya?Ya, mereka
tidak hilang. Semua tergantung kepada penyebab mengapa mereka memakai obat
terlarang; tetapi mereka harus banyak menderita di Api Penyucian.Jika saya berkata, misalnya, bahwa saya terlalu
banyak menderita secara fisik, dalam hati saya, bahwa hal tersebut terlalu
berat buat saya dan saya ingin mati saja, apa yang dapat saya lakukan?Ya,
hal seperti ini sangat sering. Saya akan mengatakan: "Ya Tuhanku, saya
dapat mempersembahkan penderitaan-penderitaan ini untuk menyelamatkan
jiwa-jiwa"; ini memberikan pembaruan iman dan ketabahan. Tetapi tidak
seorangpun mengatakan demikian pada masa kini. Kita juga dapat berkata bahwa
dalam melakukan hal ini, jiwa mendapat kemuliaan besar, suatu kebahagiaan besar
bagi Surga. Di Surga, ada ribuan jenis-jenis kebahagiaan, tetapi masing-masing
adalah kebahagiaan yang utuh; segala keinginan telah terpenuhi. Masing-masing
jiwa mengetahui bahwa mereka telah menerima selayaknya.Maria, saya ingin bertanya kepada anda: apakah
orang-orang dari agama-agama lain - misalnya agama Yahudi - datang mengunjungi
anda?Ya, mereka
berbahagia. Siapapun yang menjalani imannya dengan baik, berbahagia. Tetapi
melalui iman Katolik kita mendapat bagian terbesar di Surga.Apakah ada agama-agama yang ber-efek buruk bagi
jiwa?Tidak, tetapi
ada begitu banyak agama-agama di dunia! Yang terdekat adalah Ortodoks dan
Protestan; ada banyak orang Protestan yang mengucapkan doa Rosario; tetapi
sekte-sekte adalah sangat, sangat jahat. Segala hal harus dilakukan demi untuk
membawa orang-orang keluar dari sekte-sekte ini.Apakah ada imam-imam di Api Penyucian?(Saya melihat
Maria mengarahkan pandang matanya ke Surga seolah-olah berkata: Oh!)
Ya, ada banyak dari mereka. Mereka tidak mendorong rasa hormat terhadap
Ekaristi. Jadi iman ikut menderita. Mereka seringkali berada di Api Penyucian
karena lalai untuk berdoa - yang telah menyebabkan berkurangnya iman mereka.
Tetapi banyak juga yang telah langsung masuk ke Surga!Apa yang ingin anda katakan, lantas, kepada seorang
imam yang sungguh-sungguh ingin hidup sesuai dengan Kehendak Allah?Saya akan
menasehatinya untuk banyak berdoa kepada Roh Kudus - dan untuk mengucapkan doa
Rosario setiap hari.Maria, apakah ada anak-anak kecil di Api Penyucian?Ya, tetapi Api
Penyucian bagi mereka tidak lama ataupun menyakitkan, karena mereka belum
memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat.Saya tahu bahwa anak-anak tertentu telah
mengunjungi anda; anda menceritakan tentang kisah seorang anak kecil ini, yang
termuda yang pernah anda lihat, seorang anak perempuan berumur empat tahun.
Ceritakanlah kepada saya: mengapa gadis kecil ini berada di Api Penyucian?Karena
dia telah menerima sebagai hadiah Natal dari orang tuanya, sebuah boneka. Dia
mempunyai saudara kembar yang juga menerima sebuah boneka. Gadis kecil berusia
empat tahun ini telah membuat bonekanya rusak; dan dengan secara rahasia, tahu
bahwa tidak seorangpun melihatnya, dia menukar boneka yang rusak tersebut
dengan milik saudari kembarnya, dengan penuh kesadaran dalam hati kecilnya bahwa
dia akan membuat saudarinya bersedih - dan dia juga sangat tahu bahwa
perbuatannya adalah suatu kebohongan dan ketidak-adilan. Karena hal inilah,
anak gadis yang malang ini harus melalui di Api Penyucian.Sesungguhnya,
anak-anak seringkali memliki hati nurani yang lebih halus dibandingkan orang
dewasa. Sangat penting untuk bersama mereka melawan kebohongan. Mereka sangat
sensitif terhadap ketidak-benaran.Maria, bagaimana orang tua dapat membantu membentuk
hati nurani anak-anak mereka?Pertama melalui
teladan baik - ini adalah yang terpenting. Kemudian melalui doa. Para orang tua
harus memberkati anak-anak mereka dan mengajarkan mereka dengan baik tentang
hal-hal yang menyangkut Tuhan.Sangat penting! Apakah anda pernah dikunjungi oleh
arwah-arwah yang, sewaktu hidup di dunia, mempraktekan perbuatan abnormal?
Maksud saya, contohnya, mengenai penyimpangan seksual.Ya,
mereka tidak hilang, tetapi mereka harus banyak banyak menderita untuk
dimurnikan. Contohnya, homoseksualitas, ini sungguh-sungguh datang dari Yang
Jahat.Nasehat apa yang anda berikan, kepada mereka yang
terbelenggu homoseksualitas, dengan kecenderungan homoseks?Banyak-banyaklah
berdoa untuk mendapat kekuatan melawan kecenderungan ini. Mereka terutama mesti
berdoa kepada Malaikat Agung Santo Mikael; dia adalah pejuang besar
"par-excellence" melawan Yang Jahat.Apakah sikap hati yang dapat membuat kita
kehilangan jiwa kita selamanya, maksud saya masuk ke Neraka?Ini
adalah saat ketika jiwa tidak ingin pergi menuju Allah, ketika dia sungguh berkata:
"Saya tidak mau."Terima kasih, Maria, karena membuat jelas
hal ini.Sekarang saya ingin menyebutkan bahwa mengenai topik ini saya
mewawancarai Vicka, salah satu visionari di Medjugorje, yang juga mengatakan
kepada saya siapa yang masuk ke Neraka - dan dia telah melihat Neraka - adalah
mereka sendiri yang memutuskan untuk pergi ke sana. Bukan Tuhan yang menaruh
seseorang di Neraka - pada sebaliknya, Dia adalah Sang Penyelamat, Dia memohon
agar jiwa menerima kerahimanNya. Dosa melawan Roh Kudus yang disebut oleh Yesus, yang
tidak dapat dimaafkan, adalah penolakan absolut terhadap kerahiman, dan ini
dengan penuh kesadaran, penuh hati nurani. Paus Yohanes Paulus II menjelaskan
ini dengan sangat baik dalam ensiklikal mengenai kerahiman. Disini kita juga
dapat berbuat banyak dengan doa-doa bagi jiwa-jiwa yang berada dalam bahaya
hilang untuk selamanya.
Maria, apakah anda memiliki suatu kisah yang
mengilustrasikan ini?Suatu hari, saya berada di atas kereta dan di dalam ruangan saya ada seorang
pria yang tidak henti-hentinya menjelek-jelekan Gereja Katolik, juga tentang
para imam, bahkan tentang Tuhan. Saya berkata kepadanya: "Dengarkan, anda
tidak berhak untuk mengatakan semua itu, itu tidak baik." Dia sangat marah
pada saya. Setelah itu, saya tiba di stasiun, saya turun dari kereta dan
berkata kepada Tuhan: "Tuhan, jangan biarkan jiwa orang ini hilang
selamanya." Bertahun-tahun kemudian, arwah orang ini datang mengunjungi
saya; dia mengisahkan bahwa dia nyaris saja masuk ke Neraka, tetapi dia telah
diselamatkan semata-mata oleh doa singkat yang saya ucapkan pada waktu itu!Ya,
sungguh luar biasa untuk melihat bahwa hanya dengan satu pikiran, satu dorongan
hati, satu doa sederhana bagi seseorang dapat menghindari mereka jatuh ke
Neraka. Adalah kesombongan yang membawa ke Neraka. Neraka adalah berkeras
kepala mengatakan "TIDAK" kepada Tuhan. Doa-doa kita bisa mendorong
kerendahan hati pada diri orang yang menjelang ajal, sekejap kerendahan hati,
betapapun kecilnya, yang dapat menolong mereka supaya terhindar dari Neraka.Tetapi Maria, mencengangkan, pada saat yang
bersamaan! Bagaimana seseorang bisa berkata "TIDAK" kepada Tuhan pada
saat menjelang ajal, ketika seseorang melihat Dia?Contohnya,
seorang pria suatu ketika memberi tahu saya bahwa dia tidak ingin pergi ke
Surga. Mengapa? Karena Tuhan memperbolehkan ketidakadilan. Saya berkata
kepadanya bahwa manusia-lah penyebabnya, bukan Tuhan... Dia berkata: "Saya
harap saya tidak ketemu Tuhan setelah saya meninggal, atau saya akan
membunuhnya dengan sebilah kampak."
Pria ini memiliki kebencian yang mendalam terhadap Tuhan. Tuhan mengaruniakan
kebebasan kepada manusia; Dia menginginkan masing-masing orang untuk bebas
memilih.
Tuhan memberikan kepada setiap orang selama masa hidupnya di dunia, dan pada
saat kematiannya, rahmat yang cukup untuk pertobatan, meskipun setelah
menjalani kehidupan dalam kegelapan. Jika seseorang meminta ampun, dengan tulus
hati, tentunya orang tersebut dapat diselamatkan.Yesus berkata bahwa sulit bagi seorang yang kaya
untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Apakah anda pernah melihat kasus demikian?Ya! Tetapi jika
mereka melakukan perbuatan-perbuatan baik, banyak berbuat amal, jika mereka
mempraktekkan cintakasih, mereka bisa sampai ke Surga, seperti orang-orang
miskin.Maria, apakah anda masih mendapat kunjungan
belakangan ini dari arwah-arwah di Api Penyucian?Ya, dua sampai
tiga kali dalam satu minggu.Benarkah! Apa pendapat anda tentang praktek
spiritisme, contohnya, memanggil roh-roh orang yang telah meninggal, Ouija-board [semacam jelangkung], dan lain-lain?Tidak baik.
Selalu bersifat iblis. Iblis-lah yang membuat papan itu bergerak.Betapa
penting untuk mengatakan hal ini berulang-ulang! Orang-orang perlu mendengar
hal ini karena, pada masa kini, lebih daripada sebelumnya, praktek-praktek
absurd ini meningkat secara pesat!Apa
perbedaannya antara apa yang anda alami sehubungan dengan arwah-arwah orang
meninggal, dan praktek spiritisme?Kita tidak
boleh memanggil arwah-arwah - saya tidak berusaha memanggil mereka untuk
datang. Dalam spiritisme orang-orang memanggil arwah untuk datang.
Perbedaan ini cukup jelas, dan kita harus menanggapinya secara serius. Jika
orang-orang hanya percaya pada satu hal yang saya katakan, saya akan memilih
berkata begini: mereka yang terlibat dalam spiritisme (papan yang bergerak, dan
macam-macam praktek sejenisnya) berpikir bahwa mereka memanggil arwah-arwah
orang yang telah meninggal. Pada realitasnya, jika ada semacam respon atas
panggilan mereka, selalu dan tanpa pengecualian, Setan dan para malaikatnya
yang menjawab. Orang-orang yang mempraktekkan spiritisme (sihir, santet,
kebatinan dan lain-lain) melakukan sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi diri
mereka sendiri dan bagi mereka yang datang meminta nasehat. Mereka terbenam
dalam kepalsuan. Dilarang, sangat dilarang, untuk memanggil arwah. Bagi saya
sendiri, saya tidak pernah melakukan hal demikian, saya tidak melakukannya
sekarang, dan saya tidak akan pernah melakukannya. Ketika sesuatu muncul di
hadapan saya, hanya Allah yang mengijinkannya.
Tentunya, Setan dapat meniru apapun yang datang dari Allah, dan memang hal itu
dilakukannya. Dia dapat meniru suara dan penampilan dari orang yang telah
meninggal, tetapi setiap manifestasi dalam bentuk apapun selalu datang dari
Yang Jahat. Jangan lupakan bahwa Setan bahkan juga dapat menyembuhkan, tetapi
penyembuhan demikian tidak pernah bertahan.Pernahkah anda pribadi ditipu oleh
penampakan-penampakan palsu? Contohnya, oleh iblis yang menyaru sebagai arwah
di Api Penyucian untuk berbicara kepada anda?Ya. Suatu
ketika satu arwah datang kepada saya dan berkata: "Jangan menerima arwah
yang akan datang setelah saya, karena dia akan memintamu untuk terlalu banyak
menderita, dan kamu tidak akan bisa menanggungnya; kamu tidak dapat melakukan
apa yang akan dimintanya."
Jadi, saya bersusah hati karena saya teringat apa yang pastor paroki katakan
kepada saya, bahwa saya harus menerima setiap arwah dengan murah hati, dan saya
sungguh bersusah hati apakah patuh atau tidak. Jadi saya berkata kepada diri
sendiri: "Mungkin ini iblis yang berada di hadapan saya dan bukan arwah di
Api Penyucian; iblis yang menyamar?" Saya berkata kepada roh ini:
"Jika engkau iblis, enyahlah!"
Seketika itu dia mengeluarkan teriakan yang nyaring dan pergi. Sesungguhnya,
arwah yang datang setelah iblis tersebut sungguh-sungguh membutuhkan
pertolongan saya; sangat penting bagi saya untuk mendengarkan arwah ini!Ketika iblis muncul, apakah air suci selalu
membuatnya pergi?Air suci sangat mengganggunya dan dia lenyap seketika.Maria, anda sekarang sangat terkenal, terutama di
Jerman dan Austria, tetapi juga di seluruh penjuru Eropa, berkat pembicaraan
dan buku anda. Pada awal mulanya, anda sangat tersembunyi. Bagaimana hal ini
terjadi, semalaman, orang-orang mengakui bahwa pengalaman supernatural anda
otentik?Ketika
arwah-arwah meminta saya untuk memberitahukan kepada keluarga mereka untuk
mengembalikan barang-barang yang didapat secara tidak jujur. Mereka melihat
bahwa apa yang saya katakan benar adanya.Pada
saat ini, Maria menghubungan beberapa kesaksian, terlalu panjang untuk dikutip
disini. Banyak kali arwah-arwah pergi mencari dia, dan berkata: "Pergilah
kepada keluarga saya di desa anu" - yang tidak diketahui oleh Maria -
"dan katakan kepada bapa, putra, kakak saya untuk mengembalikan
barang-barang tertentu ataupun sejumlah uang yang saya dapat secara tidak
jujur. Saya akan dibebaskan dari Api Penyucian ketika barang-barang ini
dikembalikan kepada yang empunya." Maria akan mendapat penjelasan yang
seksama tentang jumlah uang tepatnya ataupun barang-barang yang bersangkutan,
dan keluarga tersebut akan tercengang setelah menemukan bahwa Maria tahu segala
hal secara mendetil, karena kadang-kadang bahkan mereka sendiri tidak tahu
bahwa barang-barang ini telah didapat secara tidak jujur oleh kerabat mereka.
Melalui hal-hal seperti ini, Maria mulai menjadi sangat terkenal.Maria, apakah ada pengakuan resmi dari Gereja atas
karisma ini yang anda jalankan demi arwah-arwah di Api Penyucian, dan juga demi
mereka yang tersentuh oleh kerasulan anda?Uskup saya
berkata selama tidak ada kesalahan teologis, saya boleh teruskan: dia telah
menyetujuinya. Pastor paroki saya, yang juga merupakan pembimbing spiritual
saya, menguatkan hal-hal ini juga.Saya ingin mengajukan suatu pertanyaan yang mungkin
tidak layak: anda telah melakukan banyak hal bagi jiwa-jiwa yang malang yang
tentunya, pada waktu anda meninggal, pada gilirannya, ribuan arwah-arwah akan
mendampingi anda ke Surga; Saya pikir anda pasti tidak harus melalui Api
Penyucian!Saya tidak percaya saya akan langsung masuk Surga tanpa menunggu di Api
Penyucian karena asya memiliki lebih banyak penerangan, lebih banyak
pengetahuan, dan oleh karenanya kesalahan-kesalahan saya juga lebih serius.
Tetapi pada saat yang sama, saya berharap supaya arwah-arwah membantu saya naik
ke Surga!Pasti demikian! Dan Maria, apakah anda menyukai
karisma ini? Ataukah hal itu merupakan sesuatu beban dan menyulitkan bagi anda,
segala macam permintaan-permintaan dari para arwah?Tidak,
saya tidak menaruh banyak perhatian kepada kesulitannya, karena saya tahu saya
dapat banyak menolong mereka. Saya dapat menolong banyak jiwa-jiwa dan saya
sangat gembira untuk melakukannya.Maria, saya ingin berterima kasih kepada anda juga
atas nama semua pembaca dari kesaksian yang indah ini. Tetapi harap ijinkan
saya satu pertanyaan terakhir: supaya kami mengenal anda dengan lebih baik,
maukah anda berbaik hati untuk menceritakan beberapa patah kata tentang
kehidupan anda?Baiklah...
sejak ketika saya masih kecil saya ingin masuk ke biara, tetapi Ibu bilang agar
saya menunggu sampai usia dua puluh tahun. Saya tidak ingin menikah. Ibu telah
banyak bercerita tentang jiwa-jiwa di Api Penyucian dan, sejak di sekolah,
arwah-arwah ini telah banyak membantu saya. Jadi saya berkata kepada diri
sendiri bahwa saya harus melakukan segalanya bagi mereka.
Setelah tamat sekolah, saya berpikir ingin masuk ke biara; Saya bergabung
dengan Suster-suster dari Hati Yesus, tetapi mereka mengatakan kepada saya
bahwa kesehatan saya sangat buruk untuk tetap bersama mereka. Sewaktu masih
anak-anak, saya telah menderita radang paru-paru dan pleurisy [pembengkakan
selaput paru-paru]. Ibu kepala biara telah menguatkan panggilan religius saya,
tetapi menasehati saya untuk bergabung dengan tarekat yang lebih ringan, atau
menunggu beberapa tahun. Saya menginginkan diatas segalanya sebuah tarekat
rubiah [yang tertutup bagi kaum awam] dan sesegera mungkin!
Tetapi setelah berusaha dua kali lagi, kesimpulannya sama: kesehatan saya
terlalu buruk. Jadi saya berkata kepada diri saya bahwa memasuki suatu biara
bukan kehendak Allah bagi saya. Saya sangat menderita secara mental. Saya
berkata kepada diri saya bahwa Tuhan belum menunjukkan saya apa yang
diinginkanNya dari saya.
Sampai saat itu Dia telah mempercayakan saya dengan tugas ini bagi arwah-arwah
di Api Penyucian, pada umur dua puluh lima, Dia telah membuat saya menunggu
delapan tahun.
Di rumah, kami anak-anak berdelapan. Saya bekerja di ladang, mulai umur lima
belas tahun; lantas saya pergi ke Jerman bekerja sebagai pelayan di suatu
keluarga petani. Setelah itu, saya bekerja disini di ladang di Sonntag.
Sejak umur dua puluh lima tahun, ketika arwah-arwah mulai berdatangan, saya
banyak banyak menderita bagi mereka - Sekarang saya lebih baik secara fisik.
Lantas, anda datang kesini...Sungguh
suatu pengalaman yang mengasikkan bagi saya untuk menemui Maria Simma, seorang
wanita yang hidupnya adalah suatu devosi yang seutuhnya. Setiap detik, setiap
jam dari hidupnya punya tanggung jawab kekekalan, bukan hanya bagi dirinya
sendiri, tetapi bagi begitu banyak jiwa-jiwa, yang dikenal maupun yang tidak
dikenal, yang dengan banyak cara yang berbeda dan dengan banyak cintakasih dia
menolong membebaskan mereka dari Api Penyucian dan menikmati sukacita yang
kekal di Surga.Sebuah Ajakan Bagi
SemuaSekarang,
saya punya suatu ajaran kepada anda masing-masing: kita bisa membuat keputusan
supaya tidak satupun dari kita harus masuk ke Api Penyucian!
Ini sungguh suatu hal yang mungkin, kita punya segalanya pada tangan kita untuk
membuatnya menjadi kenyataan. Saya ingat kata-kata Santo Yohanes dari Salib:
dia berkata bahwa Kasih Allah memberikan kepada setiap kehidupan, pemurnian
yang diperlukan untuk membolehkan kita langsung masuk ke Surga pada saat ajal.
Allah memberikan cukup banyak kesulitan-kesulitan dalam hidup kita,
tantangan-tantangan, penderitaan, penyakit, beban-beban - sehingga segala
pemurnian ini, jika kita menerimanya, mungkin cukup untuk membawa kita langsung
ke Surga.
Mengapa hal ini tidak terjadi? Karena kita memberontak, kita tidak menerima
dengan kasih, dengan syukur, karunia cobaan-cobaan dalam hidup kita ini, dan
kita berdosa karena melawan, karena tidak menurut.
Jadi mari kita minta kepada Tuhan bagi rahmat untuk mengambil setiap kesempatan
sehingga pada saat kita meninggal Dia melihat kita bercahaya gemilang oleh
kemurnian dan keindahan.
Tentunya jika kita memutuskan untuk menerimanya, saya tidak mengatakan bahwa
jalannya akan mudah, karena - ingatlah akan hal ini - Tuhan Yesus tidak pernah
menjanjikan bahwa jalannya akan mudah, tetapi jalan kita akan berada dalam
damai, dan akan menjadi jalan kebahagiaan: Tuhan beserta kita! Diatas semuanya
- dan saya ingin menekankan hal ini disini - marilah kita menggunakan waktu kita
sebaik-baiknya yang tersisa di dunia, masa ini yang begitu berharga, dimana
selama itu kita masih punya kesempatan untuk bertumbuh dalam kasih. Ini berarti
untuk bertumbuh menuju Kemuliaan yang akan datang dan keindahan yang menjadi
takdir kita. Setiap menit, kita masih dapat tumbuh dalam kasih, tetapi
arwah-arwah di Api Penyucian tidak dapat lagi bertumbuh.Bahkan
para malaikat pun menginginkan kuasa ini yang kita miliki untuk tumbuh setiap
menit dalam kasih sementara kita masih berada di dunia.Setiap
tindakan kasih yang kecil sekalipun kita persembahkan kepada Tuhan, setiap
pengorbanan kecil maupun puasa, setiap penyangkalan kecil maupun perjuangan
untuk melawan kecenderungan hawa nafsu kita, kesalahan-kesalahan kita, setiap
pengampunan bagi musuh-musuh kita, segala hal semacam ini yang dapat kita
persembahkan, yang nantinya akan menjadi bagi kita suatu ornamen, suatu
permata, harta sejati yang kekal.Jadi,
mari kita ambil setiap kesempatan untuk menjadi seindah yang Tuhan inginkan
dari kita dalam nubuatnya. Jika kita melihat dengan jelas kemuliaan dari suatu
jiwa yang murni, atau suatu jiwa yang dimurnikan, maka kita akan berseru dengan
sukacita dan kekaguman, karena keindahannya!Jiwa
seorang manusia adalah sesuatu yang memiliki kemuliaan besar dihadapan Allah;
inilah mengapa Allah menginginkan kita untuk menjadi murni secara sempurna.
Bukan melalui bebas dari kesalahan sehingga kita menjadi murni. Tidak, tetapi
melalui pertobatan kita akan dosa-dosa kita, dan kerendahan hati kita. Anda
lihat, cukup nyata bedanya! Para kudus bukanlah jiwa-jiwa yang bebas dari
kesalahan, tetapi mereka yang bangkit berulang-ulang setiap kali mereka jatuh,
dan memohon pengampunan; sangat berbeda. Jadi mari kita memanfaatkan fasilitas
indah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk membantu jiwa-jiwa yang masih
menanti untuk menginginkan Allah dan yang merindukan karena penundaan ini,
karena Tuhan yang mulia yang telah mereka lihat dan yang mereka inginkan dengan
segenap hati mereka.Juga,
jangan kita lupakan bahwa doa anak-anak memiliki kuasa yang sangat besar kepada
Tuhan. Jadi, marilah ajari anak-anak kita untuk berdoa. Saya teringat seorang
gadis kecil yang telah saya ceritakan tentang jiwa-jiwa yang malang. Saya
berkata kepadanya: "Sekarang, kamu akan berdoa bagi jiwa-jiwa semua
anggota-anggota keluargamu dan teman-teman yang telah meninggal. Maukah kamu
pergi ke hadapan Yesus dan memohon kepadaNya?"Dia
pergi kepada Yesus dan lima menit kemudian dia kembali, dan saya bertanya
kepadanya: "Apa yang kamu minta dari Tuhan?"Dia
menjawab: "Saya meminta Tuhan untuk membebaskan semua jiwa-jiwa di Api
Penyucian!"Jawaban
ini mengejutkan saya dan saya menyadari bahwa saya telah bersikap pelit dalam
permintaan saya, tetapi dia telah langsung mengerti apa yang harus dimintakan.
Anak-anak begitu perasa, mereka bisa mendapatkan begitu banyak dari kemurahan
Tuhan.Juga,
mari sebutkan disini orang-orang yang telah pensiun dan semua yang memiliki
waktu luang; jika mereka sering menghadiri Misa harian... Harta karunia apakah
yang bisa mereka timbun, bukan hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi
anggota keluarga mereka yang telah meninggal dan bagi ribuan jiwa-jiwa!Nilai
dari satu Misa Kudus saja tidak terukur. Jika kita dapat menyadarinya!...Betapa
suatu kekayaan yang oleh ketidakpedulian kita, atau semata-mata kemalasan kita,
terbuang cuma-cuma!Dimana
kita memiliki kuasa untuk menyalamatkan kakak atau adik kita, dengan mengambil
bagian dalam penebusan, bersama-sama dengan Yesus, Sang Penyelamat dan Penebus
kita!Jangan Lupakan
IndulgensiBunda
Gereja memiliki beberapa harta karun yang bagus bagi kita - mari kita lihat
beberapa diantaranya dengan seksama!"Melalui
indulgensi umat bisa mendapatkan remisi atas hukuman sementara yang diakibatkan
oleh dosa-dosa, bagi diri mereka sendiri dan juga bagi arwah-arwah di Api
Penyucian"(Katekismus
Gereja Katolik nomor 1498)Apakah
yang dimaksud dengan indulgensi? Ini adalah apa yang ditulis dalam buku
Katekismus Gereja Katolik:"Suatu
indulgensi adalah remisi di hadapan Allah atas hukuman sementara yang
diakibatkan oleh dosa-dosa yang kesalahannya telah diampuni, yang didapat oleh
umat Kristen dalam kondisi-kondisi tertentu melalui tindakan Gereja yang,
sebagai pelayan penebusan, memberikan dan memakai dengan kuasa, harta karun
dari pemenuhan Kristus dan para kudus.""Sebuah
indulgensi adalah sebagian atau penuh sesuai dengan apakah indulgensi tersebut
menghapuskan sebagian atau segenap hukuman sementara yang disebabkan oleh
dosa." Indulgensi bisa dikenakan kepada orang hidup maupun orang yang
sudah meninggal."
(Katekismus Gereja Katolik nomor 1471)Yesus
memberikan kepada para murid-muridNya, dan oleh karena itu kepada Gereja
Katolik, kuasa untuk mengikat dan melepaskan, dan sepanjang berabad-abad, dalam
berbagai cara, Gereja telah menggunakan saluran belas kasih Allah ini kepada
orang hidup dan mati.Segala
hal menyangkut indulgensi direvisi oleh Paus Paulus VI; hasil-hasilnya dapat
ditemukan dalam buku The Book of Indulgences, Aturan dan Pemberian,
dipublikasikan 29 Juni 1968 oleh Vatican Publishers."Sasaran
yang dituju oleh otoritas gereja dalam memberikan indulgensi tidak hanya untuk
membantu umat menghapuskan hukuman atas dosa, tetapi juga untuk mendorong
mereka untuk melakukan tindakan-tindakan baik, penitensi, dan tindakan amal -
terutama yang membawa pada pertumbuhan iman dan yang cenderung pada kebaikan
bersama."
"Dan jika umat menawarkan indulgensi sebagai penebusan bagi orang yang
sudah meninggal, mereka menanamkan amal baik dengan cara yang bagus dan
sementara mengangkat pikiran mereka ke surga mereka membawa kondisi yang lebih
baik bagi hal-hal di dunia ini."
"Meskipun indulgensi sesungguhnya adalah karunia cuma-cuma, betapapun
indulgensi diberikan kepada yang masih hidup maupun yang sudah meninggal hanya
pada kondisi-kondisi yang telah ditentukan...umat bersangkutan harus mengasihi
Allah, menghindari dosa, menaruh kepercayaan kepada Kristus dan percaya dengan
teguh kepada bantuan besar yang mereka dapat dari persekutuan para kudus."Sebagai
hasil dari revisi, segala perbedaan atas hari, bulan, dan tahun telah
dihapuskan; satu-satunya perbedaan yang tetap dipertahankan adalah antara
indulgensi penuh dan sebagian. Kita juga mesti mengingat yang berikut ini:
- Tidak seorangpun
dapat memberikan indulgensi yang didapatnya kepada orang lain yang masih
hidiup
- Baik indulgensi
penuh maupun sebagian selalu dapat diberikan kepada orang yang telah
meninggal.
"Umat
yang menggunakan dengan devosi, suatu benda religius (salib, kayu salib,
rosario, skapulir, atau medali) yang diberkati dengan selayaknya oleh seorang
imam, bisa mendapatkan indulgensi sebagian. Tetapi jika obyek ini diberkati
oleh Sri Paus ataupun seorang uskup, umat yang menggunakan obyek tersebut bisa
mendapatkan indulgensi penuh pada pesta perayaan Rasul Suci Petrus dan Paulus,
jika mereka juga membacakan pernyataan iman (kredo) menggunakan formula yang
diakui Gereja."Di
Medjugorje, pada tanggal 18 Juli 1995, Bunda Maria berkata:"Anak-anak
yang baik, hari ini Aku memanggil kalian untuk menempatkan benda-benda yang
telah diberkati di rumah-rumah kalian dan mengajak setiap orang untuk
mengenakan benda yang telah diberkati. Berkatilah segala obyek, dan demikian serangan
Setan akan berkurang karena kalian memiliki perisai untuk melawannya.""Untuk
mendapatkan indulgensi penuh perlu untuk melakukan tindakan yang diperlukan
oleh indulgensi tersebut dan untuk memenuhi tiga syarat: sakramen pengakuan
dosa, Komuni Ekaristi dan doa bagi intensi-intensi Sri Paus. Lebih jauh lagi
diperlukan bahwa segala keterikatan dengan dosa, bahkan dosa-dosa ringan,
ditiadakan."Syarat
berdoa bagi intensi-intensi Sri Paus dapat dipenuhi dengan mengucapkan satu doa
Bapa Kami dan satu kali Salam Maria. Betapapun, masing-masing umat individual
bebas mengucapkan doa-doa lain sesuai dengan ketaatan dan devosi mereka kepada
Sri Paus.Revisi
baru memberikan tiga konsesi:1.
Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dalam memenuhi kewajiban mereka
dan dalam menghadapi tantangan hidup, mempersembahkan hidup mereka kepada Tuhan
dengan keyakinan dan kerendahan hati, dan menambahkan dalam hati mereka
panggilan yang khidmat.2.
Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dengan jiwa penuh oleh iman dan
belaskasihan, memberikan diri mereka sendiri ataupun harta milik mereka bagi
saudara-saudara mereka yang membutuhkan.3.
Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dengan semangat pertobatan,
menjauhkan diri mereka dari sesuatu hal secara spontan (=berpuasa dan
berpantang).Indulgensi
penuh bisa diperoleh pada peristiwa-peristiwa berikut ini:
- Adorasi kepada
Sakramen Mahakudus setidaknya setengah jam
- Mengucapkan doa
Rosario di gereja, dalam satu keluarga atau dalam suatu komunitas
- Menjalankan Perhentian-perhentian
Jalan Salib
- Membaca Kitab
Suci setidaknya setengah jam
- Kunjungan ke
gereja antara tanggal 1 November tengah hari sampai tanggal 2 November
tengah malam, bagi intensi orang-orang yang telah meninggal
- Mengunjungi
kuburan, bagi intensi mereka yang telah meninggal
- Mengambil bagian
dalam perayaan Komuni Suci Pertama, atau Misa pertama seorang imam, atau
perayaan 25, 50 atau 60 tahun menjadi imam
- Pembaruan
janji-janji baptis selama Minggu Paskah
- Adorasi kepada
Salib selama liturgi Jumat Agung
- Benediksi oleh
Sri Paus, bahkan ketika didengarkan melalui radio atau menonton lewat
televisi
- Dengan
menerimakan sakramen Pengakuan Dosa secara teratur, seseorang bisa
mendapatkan banyak indulgensi penuh.
Hanya
satu indulgensi penuh perhari diperbolehkan, tetapi seseorang bisa mendapatkan
sejumlah indulgensi sebagian dengan mengucapkan doa-doa tertentu yang
dianjurkan oleh Gereja, seperti:
- Mazmur 130 (De
Profundis)
- Litani Santa
Perawan Maria
- Doa bagi
panggilan religius atau imam
- Doa persatuan
umat Kristen
- Salve Regina
(Salam, Ratu Surga)
- Membuat tanda
salib (dilakukan secara khidmat)
- Veni Creator
(Datanglah Roh Kudus)
Daftar
ini bukan daftar lengkap. Silakan minta petunjuk pastor paroki.Indulgensi
sebagian didapat melalui tindakan konkrit dari iman, harapan dan kasih, di
tengah-tengah tantangan-tantangan hidup dan sebagaimana kita menjalani
kewajiban-kewajiban hidup kita sehari-hari. Indulgensi juga didapat melalui
tindakan amal kepada sesama kita, berpuasa dan pantang, dan doa-doa dan
pikiran-pikiran spontan yang diajukan kepada Allah, kepada Bunda Maria, kepada
Keluarga Kudus. Buku The Book of Indulgence mengandung satu daftar
doa-doa yang direkomendasikan; suatu buku yang sangat bermanfaat - bacalah!Ya, Hati Kudus YesusBerikanlah
aku selalu rahmat untuk hidup sesuai dengan kehendakMu, sebagaimana pada saat
terbaik, paling berbahagia, paling penting dalam hidupku, begitu juga pada
saat-saat sulit.Berikanlah
selalu agar aku siap untuk saat-saat terakhir; berikanlah aku ketabahan untuk
memberikan segalanya bagi kasihMu, bahkan hidupku, jika diperlukan.Yesus,
melalui SengsaraMu yang maha Kudus, semoga saat Engkau datang pada saat
kematianku dan menemukanku terjaga, seperti hamba yang baik, dengan penyesalan
yang tulus, pengakuan yang baik, diperkuat oleh sakramen-sakramen terakhir.Tuhan,
jangan meninggalkan aku pada pergulatan terakhir di dunia ini, ketika aku harus
bertempur melawan Setan, mungkin dalam api yang menyala-nyala. Semoga BundaMu
yang Suci, Bunda Belaskasih, dan Santo Mikael dan segenap para malaikat,
menolong dan melindungi aku dari segala cobaan pada saat aku meninggalkan dunia
ini. Semoga mereka menguatkan aku dan menghiburku dalam segala penderitaanku.Berikanlah
kepadaku, ya Tuhan, pada saat itu, iman yang hidup, kepercayaan yang teguh,
kasih yang membara dan kesabaran yang besar.Tolonglah
aku untuk membaktikan diriku sepenuhnya, dengan segala pikiran jernih, kedalam
tanganMu dan untuk meninggalkan diriku sendiri seperti seorang anak kecil
kepada tempatMu yang kudus.Dalam
kebaikanMu yang tanpa batas dan belaskasihMu yang besar, ya Yesus, ingatlah
akan daku! Amin.